Hedonism, Religiosity, and Fraud In Financial Statements

AbstractThis research is an exploratory - qualitative with interpretive phenomenological approach that aims to find hidden meanings from the attitudes, thoughts and behavior of parties related existence corporate financial statements, namely managers, internal auditors external auditors. The sampling technique used judgmental aim getting truly competent informants. Findings are: First, although in some situations religiosity ignored or considered less important, fundamental factor for individuals who work field accounting as finance manager , auditors, because will surely reduce eliminated chance fraudulent acts a creation false opinions. Second, there are several personal strategies have been carried out by informants prevent opportunities fraud arise. Third, Accountant directed live simple life, far hedonic attitude so their independence professional integrity be maintained.Keywords: Audit; Financial statements; Fraud; Hedonism; Religiosity.AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratif dengan pendekatan fenomenologis interpretatif yang bertujuan untuk menemukan makna tersembunyi dari sikap, pemikiran dan perilaku para pihak terkait keberadaan laporan keuangan perusahaan yaitu manajer, auditor internal, eksternal. Teknik digunakan adalah tujuan mendapatkan informan benar-benar kompeten menjawab pertanyaan penelitian. Temuan diantaranya adalah: Pertama, meskipun dalam beberapa situasi religiusitas diabaikan atau dianggap kurang penting, faktor bagi individu bekerja di bidang akuntansi sebagai; manajer keuangan, eksternal, karena dapat mengurangi menghilangkan peluang munculnya tindakan curang pembuatan opini palsu. Kedua, terdapat strategi pribadi dilakukan oleh mencegah terjadinya kecurangan. Ketiga, akuntan diarahkan hidup sederhana, jauh sikap hedonis sehingga independensi integritas profesionalnya tetap terjaga.Kata Kunci: Audit, Hedonisme; Kecurangan; Laporan keuangan; Religiusitas.